Cara Mendiagnosis Penyakit Keputihan Wanita?

Seperti yang Anda ketahui, keputihan sangat banyak macamnya. Variasi bentuk dan jenis keputihan ini ditentukan oleh penyebab keputihan itu sendiri. Namun, tidak semua orang bisa menduga penyebab keputihan dengan baik. Karena itu, analisa laboratorium perlu dilakukan untuk memastikan jenis penyakit keputihan wanita dengan akurat.

Dijelaskan dalam guideline.gov, terdapat beberapa metode diagnosa untuk mengidentifikasi etiologi dari cairankeluaran Miss V tersebut. Tes laboratorium klinis biasanya menggunakan tes kadar pH (potassium hydroxide) atau pemeriksaan mikroskopis dari lendir keputihan yang masih segar.

Kadar pH dalam cairan sekresi tersebut dapat memastikan apakah keputihan yang dialami penderita masih tergolong normal atau tidak. Tes ini dilakukan dengan menggunakan kertas ukur pH rentang-pendek. Jika pH cairan tersebut berada di atas rentang 4,5, maka cairan tersebut akan didiagnosa terinfeksi oleh BV atau trichomoniasis. Namun, sayangnya tes ini hanya berguna untuk memeriksa kenormalan kadar asam basa cairan keputiha, dan tidak bisa menyatakan penyakit atau penyebabnya secara akurat.

Kemudian, pada pemeriksaan mikroskopis, cairan keputihan tersebut akan ditipiskan dalam satu-dua tetes larutan saline dan ditempatkan pada slide pertama. Kemudian, pada slide kedua, sampel cairan keputihan itu akan dicampur dengan larutan KOH 10% dan ditempatkan pada slide kedua. Kemudia, kedua sampel tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat bakteri apa saja yang hidup di dalamnya dan apa saja aktivitasnya.

Barulah, seorang dokter bisa menyatakan dengan pasti, apakah keputihan tesebut disebabkan oleh ragi, jamur, atau bakteri. Dengan begitu, gaya hidup atau penyakit tertentu yang menjadi asal muasal munculnya keputihan ini pun bisa ditelusuri, dan meresepkan obat yang tepat untuk mengatasi keputihan ini. Semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates: