Pada masa awal kehamilan, nyeri pada bagian abdomen dan pendarahan di vagina bisa menjadi pertanda keguguran. Namun rupanya kini ada tes yang bisa memastikan risiko keguguran ibu hamil.
Seperti yang dilansir dari My Health News Daily (27/09/2012), tes yang dimaksud adalah pemeriksaan hormon progesteron pada ibu hamil. Sebab ternyata selama ini wanita yang memiliki kadar progesteron rendah memiliki risiko keguguran lebih tinggi.
Tes hormon progesteron tersebut paling akurat dilakukan dengan menggunakan USG. Hal itu dilaporkan para peneliti dari University of Birmingham di Inggris dalam British Medical Journal. Tentu saja, percobaan selanjutnya harus tetap diawasi untuk mengetahui pemicu lain dari keguguran yang dialami ibu hamil.
Selama ini, sebanyak satu dari tiga wanita hamil kerap mengalami nyeri abdomen dan pendarahan di vagina pada trimester kehamilan. Tes USG pun dilakukan apakah kehamilan tersebut bisa bertahan atau tidak. Sayangnya 30 persen dari kasus selalu menghasilkan kesimpulan yang tidak jelas.
Progesteron sendiri sebenarnya adalah hormon wanita yang meningkatkan konsentrasi saat wanita hamil. Sebelumnya memang telah ada penelitian yang menyebutkan pemeriksaan progesteron di awal kehamilan bisa menentukan risiko keguguran. Namun hasil dari studi tersebut cukup bertentangan.
Akhirnya, para peneliti yang sekarang menganalisis 26 hasil studi yang sudah ada yang melibatkan 9.436 wanita hamil. Masa kehamilan mereka kurang dari 14 minggu dan menderita nyeri abdomen atau pendarahan vagina. Kemudian sebanyak 2.300 wanita menerima hasil tes USG yang tidak jelas, sementara sisanya tidak melakukan pemeriksaan sama sekali.
Di antara wanita yang melakukan tes USG, sebesar 73 persen dari mereka berisiko mengalami keguguran. Tetapi di antara wanita yang kadar progesteron mereka sangat rendah (3-6 nanogram per mililiter), risiko keguguran lebih tinggi dan mencapai angka 99 persen.
Peneliti juga mencatat kalau tes progesteron sayangnya tidak bisa membedakan wanita yang mengalami kehamilan di luar rahim yang berisiko mengalami keguguran dengan mereka yang pernah keguguran atau kehamilan yang normal.